Tanah pada intinya bermula dari bebatuan bersama dengan pembusukan hewan dan tumbuhan, bila Anda bisa memikirkan bentang panjang atau waktu periode saat massa bebatuan besar roboh dan pecah. Panas, tindakan air, dan gesekan mayoritas bertanggungjawab untuk ini. Yang diartikan dengan gesekan di sini yaitu gesekan dan penggilingan massa bebatuan pada massa bebatuan. Pikir batu-batuan besar, kerusuhan prima pada mereka, menubruk, menggores, melekat keduanya. Apa hasilnya? Yah, saya percaya Anda semua dapat menyelesaikannya. Berikut yang terjadi: beberapa potongan batu tergerus, banyak panas dibuat, beberapa potongan batu didesak bersama untuk membuat massa bebatuan baru, bagian-bagian jadi terlarut di air. Kenapa, saya sendiri, nyaris rasakan depresi dan kemelut dari itu semua. Dapatkah kamu?
Selanjutnya, terjadi peralihan temperatur yang besar. Pertama semua dipanaskan sampai temperatur tinggi, selanjutnya dengan bertahap jadi dingin. Pikir saja perpecahan, kehancuran, gejolak, yang jelas disebabkan karena peralihan semacam itu! Anda ketahui efek-efek pada musim dingin dari pembekuan dan pencairan yang mendadak. Tapi contoh kecil dari pipa air yang pecah dan kendi yang pecah tidak ada maknanya dibanding dengan yang terjadi di dunia pada periode itu. Air dan gas di atmosfer menolong tugas yang roboh ini.
Dari semua perlakuan menggosok ini, yang disebutkan perlakuan mekanis, lumayan gampang untuk pahami bagaimana pasir tercipta. Ini sebagai salah satunya seksi besar tanah berpasir tanah. Pinggir laut ialah kelompok besar pasir murni. Bila tanah hanya massa bebatuan yang pecah, karena itu tanah itu akan miskin dan tidak produktif. Tapi wujud awalnya kehidupan hewan dan tumbuhan yang membusuk jadi sisi dari massa bebatuan dan hasilkan tanah yang lebih bagus . Maka tanah yang kita sebutkan sebagai tanah berpasir sudah bersatu dengan pasir, bahan lain, terkadang lempung, terkadang bahan nabati atau humus, dan kerap kotoran hewan.
Tanah liat bawa kita langsung ke kelas lain dari tanah tanah liat. Itu terjadi jika beberapa bagian tertentu dari massa bebatuan jadi terlarut saat air menetes di atasnya dan panas banyak dan berlimpah. Pembubaran ini terjadi khususnya karena pada udara ada gas tertentu yang disebutkan karbon dioksida atau gas asam karbonat. Gas ini serang dan mengganti zat tertentu dalam bebatuan. Terkadang Anda menyaksikan batu-batuan besar dengan beberapa bagian yang muncul seakan-akan sudah dikonsumsi habis. Asam karbonat lakukan ini. Itu mengganti sisi yang dikonsumsi ini jadi suatu hal lainnya yang kita sebutkan tanah liat. Peralihan semacam ini bukan mekanis tapi kimiawi. Ketidaksamaan dalam dua tipe peralihan cuman ini: pada sebuah kasus pasir, di mana peralihan mekanis berjalan, Anda masih mempunyai apa yang Anda mulai, terkecuali ukuran massa lebih kecil. Anda awali dengan batu besar, dan usai dengan partikel kecil pasir. Tetapi Anda tidak mempunyai tipe batu yang lain pada akhirannya. Perlakuan mekanis bisa digambarkan dengan sepotong gula pasir. Diamkan gula sebagai wakil massa batu yang besar. Leburkan gula, serta yang paling kecil ialah gula. Demikian juga dengan massa bebatuan; namun pada kasus peralihan kimia Anda awali dengan satu perihal dan disudahi dengan hal-hal lain. Anda awali dengan massa batu besar yang ada sisi yang diganti oleh asam yang bekerja kepadanya. Itu usai jadi hal sama sekali berlainan yang kita sebutkan tanah liat . Maka dalam kasus peralihan kimia suatu hal diawali dengan dan pada akhirannya kita mempunyai hal sama sekali berlainan. Tanah lempung kerap disebutkan tanah lumpur karena jumlah air yang dipakai dalam pembentukannya.
Tipe tanah ke-3 yang perlu ditemui beberapa orang bertani ialah tanah kapur. Ingat kita pikirkan tanah dari pemikiran pertanian. Tanah ini sudah pasti umumnya tercipta dari batugamping. Selekasnya sesudah satu perihal disebut yang kita tidak paham apapun, lainnya ada yang kita sama bodohnya. Dan semua rantai pertanyaan ini. Saat ini Anda kemungkinan berbicara pada diri Anda sendiri, bagaimana batu kapur pertama kalinya tercipta?
Di suatu waktu beratus-ratus tahun lalu, wujud hewan dan tumbuhan yang lebih rendah diambil dari partikel air kapur. Dengan kapur mereka membuat rangka atau rumah mengenai diri sendiri sebagai pelindungan dari hewan yang semakin besar. Karang sebagai perwakilan dari kelas hewan pembentuk rangka ini.
Saat hewan itu mati, kerangkanya masih tetap ada. Massa besar materi hidup ini berpadu, sesudah beratus-ratus tahun, membuat batu kapur. Beberapa batugamping masih berupa sebegitu rupa hingga skema cangkangnya masih kelihatan. Marmer, batu kapur lain, cukup kristal dalam watak. Batu kapur yang lain populer ialah kapur. Kemungkinan Anda ingin ketahui langkah supaya selalu dapat memberitahu batu kapur. Jatuhkan sedikit asam ini pada beberapa jeruk nipis. Saksikan bagaimana gelembung dan mendesis. Selanjutnya jatuhkan beberapa di kapur ini dan di marmer. Gelembung yang serupa terjadi . Maka kapur harus berada di ke-3 susunan ini. Seorang tak perlu beli asam khusus untuk tugas ini, karena bahkan juga asam rumah tangga seperti cuka akan mengakibatkan hasil yang serupa.
Karena itu ini ialah tiga tipe tanah yang dipunyai petani s untuk tangani, dan yang kita ingin pahami. Karena seorang bisa belajar ketahui tanah kebunnya dengan pelajarinya, sama dengan seorang pelajari pelajaran dengan belajar.